Saya ingin bercerita sedikit nih, beberapa waktu silam salah seorang teman saya telah berhasil mempraktek kan apa yang di bacanya dan menkonsultasikannya pada saya.
ceritanya begini...namanya Pak Himawan asal dari Demak, beberapa bulan yang lalu beliau mendapatkan hot deal. ada seorang pemilik bengkel ingin menjual properti nya lengkap beserta dengan usahanya, setelah tawar menawar DEAL dijual dengan harga 150 juta.
Lalu pak Himawan membawa FC sertifikast bengkel tersebut berserta FC IMB ke bank A, dan mengajukan kredit KPR selama 15th, dengan platform 225 juta, bank akhirnya bersedia DEAL dengan nilai properti 175 juta.
Singkat kata Pak Himawan beli rumah 150 juta, justru dapat uang dari bank 25 juta ( 15juta-150 juta) artinya beliau menerapkan beli rumah TIDAK pakai duit malah dapat duit. sisanya 25 juta di buat modal rumah makan. cicilan KPR nya 1,9 juta./bulan. ditutup dari usaha bengkel ditambah usaha rumah makannya.
artikel terkait:ceritanya begini...namanya Pak Himawan asal dari Demak, beberapa bulan yang lalu beliau mendapatkan hot deal. ada seorang pemilik bengkel ingin menjual properti nya lengkap beserta dengan usahanya, setelah tawar menawar DEAL dijual dengan harga 150 juta.
Lalu pak Himawan membawa FC sertifikast bengkel tersebut berserta FC IMB ke bank A, dan mengajukan kredit KPR selama 15th, dengan platform 225 juta, bank akhirnya bersedia DEAL dengan nilai properti 175 juta.
Singkat kata Pak Himawan beli rumah 150 juta, justru dapat uang dari bank 25 juta ( 15juta-150 juta) artinya beliau menerapkan beli rumah TIDAK pakai duit malah dapat duit. sisanya 25 juta di buat modal rumah makan. cicilan KPR nya 1,9 juta./bulan. ditutup dari usaha bengkel ditambah usaha rumah makannya.